Rabu, 30 Desember 2015

Matanya seperti ikut Menua

Pernah melihat gambar ini?
Apa yang kalian rasakan?

Sumber
 
Aku menemukan gambar ini di Instagram, tepatnya di akun 9Gag. Seseorang pasti mengunggahnya ke sana dan siapa yang tidak akan terpukau. Kucing ini cantik sekali.  Belum lagi ditambah matanya yang bulat serta warna dan bulunya yang terawat itu. Ya, kucing ini sepertinya adalah salah satu kucing tercantik di dunia.

Aku berhenti sejenak di gambar itu sebelum scrolling ke gambar selanjutnya. Aku terdiam menatap matanya tersebut. Mata biru dan hitamnya begitu menyedot perhatianku. Aku terdiam menganggumi sambil sedikit merasa miris. Aku teringat akan kucing belang tiga di rumah ini yang tengah tiduran di tangga.

Sudah dua hari ini kuperhatikan dia tampak lesu. Kerjaannya berbaring dan hanya sesekali mengeong. Aku tidak tahu pasti, namun aku merasa dia sedang sedih. Seperti tawa yang menular, kurasa kesedihan pun menular atau paling tidak kesedihan mempunyai sinyalnya sendiri. Dan aku seolah menerima sinyal kesedihan itu dari kucing tua ini.


Bapak dan Emak sempat bercerita jika kucing ini suatu pagi mengeong meratapi anaknya yang mati. Lagi-lagi dia melahirkan anak dan nasibnya sama seperti anak-anak sebelumnya. Anaknya itu digigit hingga mati oleh kucing jantan lain. Entah pula yang mana. Kali ini gigitannya lebih ganas. Bapak bilang mata anak kucing tersebut sampai keluar dari rongganya.

Aku tahu, kucing belang tiga yang sudah tua ini tidak mampu menjaga dan merawat anak-anaknya. Mungkin karena dia juga tidak pernah diurus oleh induknya sewaktu kecil dulu. Kucing ini seperti hanya beruntung bisa melewati masa kecil dan hidup lebih lama. Namun dia juga cukup keras kepala ketika aku ingin memindahkan anaknya atau memberinya tempat yang lebih aman. Dia memang menuruti instingnya untuk menjaga anak-anaknya dari makhluk apapun. Entahlah, dia sama sekali berbeda dengan si Nenek. Anak-anaknya ini jarang yang mampu untuk bertahan hidup.

Kucing tua itu seperti bersedih. Dan aku juga sedikit mengkhawatirkan kesehatannya. Dia biasanya tidak sependiam ini. Ah lagi-lagi entahlah. Namun seperti yang kukatakan sebelumnya, mata kucing yang cantik d gambar itu membuatku sedikit miris. Aku kembali teringat akan mata kucing kampung mungil yang semakin menua ini.

Aku duduk di tangga dan dia berbaring di sampingku. Aku menatap matanya dan dia balas menatapku. Ada selaput putih yang muncul dari bawah matanya. Selaput itu kini sepertinya telah menutupi seperempat bagian dari kedua matanya. Aku tidak tahan dan beranjak pergi. Kucing itu malah mengikutiku. Ketika kududuk di bangku ruang tengah, dia kembali mendekatiku dan mengusapkan kepalanya berulangkali ke kedua kakiku tanpa bersuara.

Ah,  kucing manis! Kepalamu mungil sekali. Aku turut bersedih untukmu.

Note:
Kucing yang menggosokkan tubuhnya ke tubuhmu berarti sedang menandai kamu sebagai miliknya (sumber: Wikihow). Namun pernah pula aku baca (kalau tidak salah) jika kucing mengusapkan kepalanya ke tubuh kamu (umumnya kaki). Itu menandakan dia menganggapmu sebagai keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Haii..terimakasih telah mampir dan menuliskan komentar. Have a good time! :D