Pernah
melihat gambar ini?
Apa yang
kalian rasakan?
Sumber |
Aku menemukan
gambar ini di Instagram, tepatnya di akun 9Gag. Seseorang pasti mengunggahnya
ke sana dan siapa yang tidak akan terpukau. Kucing ini cantik sekali. Belum lagi ditambah matanya yang bulat serta
warna dan bulunya yang terawat itu. Ya, kucing ini sepertinya adalah salah satu
kucing tercantik di dunia.
Aku
berhenti sejenak di gambar itu sebelum scrolling ke gambar selanjutnya. Aku
terdiam menatap matanya tersebut. Mata biru dan hitamnya begitu menyedot
perhatianku. Aku terdiam menganggumi sambil sedikit merasa miris. Aku teringat
akan kucing belang tiga di rumah ini yang tengah tiduran di tangga.
Sudah dua
hari ini kuperhatikan dia tampak lesu. Kerjaannya berbaring dan hanya sesekali
mengeong. Aku tidak tahu pasti, namun aku merasa dia sedang sedih. Seperti tawa
yang menular, kurasa kesedihan pun menular atau paling tidak kesedihan
mempunyai sinyalnya sendiri. Dan aku seolah menerima sinyal kesedihan itu dari
kucing tua ini.
Bapak dan
Emak sempat bercerita jika kucing ini suatu pagi mengeong meratapi anaknya yang
mati. Lagi-lagi dia melahirkan anak dan nasibnya sama seperti anak-anak
sebelumnya. Anaknya itu digigit hingga mati oleh kucing jantan lain. Entah pula
yang mana. Kali ini gigitannya lebih ganas. Bapak bilang mata anak kucing
tersebut sampai keluar dari rongganya.
Aku tahu,
kucing belang tiga yang sudah tua ini tidak mampu menjaga dan merawat anak-anaknya.
Mungkin karena dia juga tidak pernah diurus oleh induknya sewaktu kecil dulu.
Kucing ini seperti hanya beruntung bisa melewati masa kecil dan hidup lebih
lama. Namun dia juga cukup keras kepala ketika aku ingin memindahkan anaknya
atau memberinya tempat yang lebih aman. Dia memang menuruti instingnya untuk
menjaga anak-anaknya dari makhluk apapun. Entahlah, dia sama sekali berbeda
dengan si Nenek. Anak-anaknya ini jarang yang mampu untuk bertahan hidup.
Kucing tua
itu seperti bersedih. Dan aku juga sedikit mengkhawatirkan kesehatannya. Dia
biasanya tidak sependiam ini. Ah lagi-lagi entahlah. Namun seperti yang kukatakan
sebelumnya, mata kucing yang cantik d gambar itu membuatku sedikit miris. Aku
kembali teringat akan mata kucing kampung mungil yang semakin menua ini.
Aku duduk
di tangga dan dia berbaring di sampingku. Aku menatap matanya dan dia balas
menatapku. Ada selaput putih yang muncul dari bawah matanya. Selaput itu kini
sepertinya telah menutupi seperempat bagian dari kedua matanya. Aku tidak tahan
dan beranjak pergi. Kucing itu malah mengikutiku. Ketika kududuk di bangku
ruang tengah, dia kembali mendekatiku dan mengusapkan kepalanya berulangkali ke
kedua kakiku tanpa bersuara.
Ah, kucing manis! Kepalamu mungil sekali. Aku
turut bersedih untukmu.
Note:
Kucing yang menggosokkan tubuhnya ke tubuhmu berarti sedang menandai kamu sebagai miliknya (sumber: Wikihow). Namun pernah pula aku baca (kalau tidak salah) jika kucing mengusapkan kepalanya ke tubuh kamu (umumnya kaki). Itu menandakan dia menganggapmu sebagai keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Haii..terimakasih telah mampir dan menuliskan komentar. Have a good time! :D